Cukup Sampai di Sini 

Menyerah Sebelum Berusaha
Tak ku sangka ternyata cuma sampai disini saja perjuanganku padahal itu adalah hal yang sangat aku inginkan.

Jika memang usahaku hanya bisa sampai disini saja maka aku berharap suatu saat nanti aku bisa melakukan satu hal saja yang bisa berguna untukku dan keluargaku.

Aku tidak mau menjadi Anak yang kerjanya hanya bisa menyusahkan keluargaku dan orang lain.

Rezeki kita sudah diatur oleh Allah, mungkin bukan disana rezekiku jadi aku harus tetap berusaha dan mempercayakannya kepada Allah bahwa suatu saat nanti aku akan menjadi Anak yang berguna.

Sungguh sangat sedih rasanya dianggap Anak yang tidak bisa melakukan apa-apa, kerjanya cuma nyusahin orang saja.

Aku tidak mau hanya karena Ambisiku ini bisa membuat keluarga kecil kakakku hancur cuma karena aku.

Jadi aku putuskan untuk mengahiri semua ini cukup sampai di sini saja jadi Papa, Mama, Kakak maafkan aku yang telah menyusahkan kalian.

Aku berharap suatu saat nanti aku akan bisa membuat kalian semua bangga, jadi bersabarlah sampai waktunya tiba.

Mungkin seperti inilah nasib kita jika kita tinggal jauh dari kedua orangtua kita. Apalagi aku cuma tinggal di kampung bersama keluarga kakak aku jadi mereka menjagaku dengan sangat ketat.

Tidak bisa melakukan hal yang kita inginkan selalu saja tertekan dengan semua larangannya sampai-sampai aku keluar jauh dari rumah saja takut. Padahal dulu, aku saat masih tinggal dengan kedua orangtuaku aku adalah orang yang sangat bebas.

Mungkin kakak aku menjagaku begitu ketat karena mereka beranggapan bahwa aku ini adalah titipan dari orang tua jadi mereka harus menjagaku dengan baik agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, agar orang tua kami tidak khawatir.

Walaupun seperti itu aku tidak masalah, karena cara mereka menjagaku mulai dari umur 8-19 tahun aku merasakan semua hikmahnya.

Author: Hardiana

Menulis apa yang aku rasakan dalam keseharianku...

4 thoughts on “Cukup Sampai di Sini ”

Leave a comment